gppjember.com
Jember, Jumat (9/02/2024) saya mewawancarai Ibu Sinta (nama samaran), ketua posyandu di sebuah perumahan di Kabupaten Jember. Berikut hasil wawancaranya, disajikan dalam bentuk tanya jawab. T: Bagaimana awal terbentuknya posyadu di perumahan ini? J: Enam tahun lalu sekira tahun 2018, perumahan tempat tinggal saya mulai dihuni beberapa warga. Saat itu, ada petugas puskesmas yang datang untuk mendata ibu hamil dan balita. Ditemukan ada beberapa ibu hamil dan balita yang tinggal di perumahan kami. Kemudian petugas tersebut menyampaikan kepada saya untuk membentuk posyandu di rumah saya untuk memberikan layanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita di perumahan kami. T: Berapa jumlah ibu hamil dan balita yang dilayani di posyandu ini? J: Posyandu yang didirikan di perumahan ini, melayani sekitar 15 balita dan beberapa ibu hamil. T: Siapa yang menjadi petugas di posyandu ini? J: Ada tenaga kesehatan dari puskesmas dan beberapa ibu-ibu relawan yang membantu. T: Layanan apa saja yang ada di posyadu ini? J: Seperti posyandu pada umumnya, ada layanan pemeriksaan kesehatan, pengukuran berat badan dan tinggi badan balita, konsultasi kesehatan, vaksinasi, pemberian vitamin untuk balita dan ibu hamil. Semua itu difasilitasi oleh puskesmas. Ada juga pemberian makanan tambahan yang diupayakan oleh warga melalui RT setempat. T: Apa kendala dalam mengelola posyandu? J: Kami kesulitan mencari relawan kader posyandu. Karena di perumahan ini hampir semua perempuan usia produktif sibuk bekerja, atau repot mengurus anak. Sudah enam tahun berdiri namun posyadu kami belum bisa menjadi posyadu yang terdaftar. Statusnya masih posyandu bayangan. T: Apa itu posyandu bayangan? Apa bedanya dengan posyandu terdaftar? J: Posyandu terdaftar dan posyandu bayangan sama dalam hal pelayanan. Bedanya kalau posyandu bayangan hanya melayani sedikit balita. Di posyadu sini anggotanya hanya 15 balita. Konsekuensinya, kalau di posyandu terdaftar lima orang relawan mendapatkan insentif Rp. 100.000/orang/bulan. Kalau di posyandu bayangan kader posyandu tidak mendapatkan insentif bulanan, betul-betul berdasarkan kerelawanan. T: Kapan posyandu bayangan bisa naik status menjadi posyandu terdaftar? J: Kalau jumlah balita yang dilayani sudah banyak. T: Banyak, maksudnya berapa jumlah balitanya? J: Ya itu, saya juga tidak tahu. Pokoknya banyak begitu. T: Apa harapan Bu Sinta ke depannya? J: Harapan saya, orang tua yang mempunyai balita rajin datang mengajak anaknya ke posyandu untuk mengetahui perkembangan balitanya. Sehingga anak bisa menjadi generasi yang sehat dan cerdas. Saya juga berharap, agar posyandu bisa mendapatkan tambahan relawan kader, sehingga posyandu bisa terselenggara semakin baik. Usai wawacara dengan ibu Sinta, kondisi kader posyandu bayangan menjadi bahan diskusi forum mentoring bulanan Jurnalis Warga Suwar-suwir Jember pada Sabtu (10/02/2024) di Grand café Jember. Forum mengusulkan kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, bagaimana kalau kader posyandu bayangan juga bisa mendapatkan insentif bulanan dari pemerintah daerah? Perbedaannya misalnya, kalau di posyandu terdaftar ada 5 kader yang mendapat insentif, maka di posyadu bayangan bisa ada dua kader atau berdasarkan proporsional jumlah Ibu hamil dan balita yang mendapat layanan. Tujuannya agar kader posyandu bayangan makin semangat, dan tidak merasa dianak tirikan. (Sul) Gambar: https://www.slideshare.net/widiypcii/buku-panduan-kader-posyandu
0 Komentar