Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, bersama satu UPT Puskesmas, berkolaborasi dengan satu SMA yang berada di Kecamatan Sumbersari untuk melakukan sosialisasi mengenai dampak anemia, stunting, serta pemberian tablet tambah darah pada remaja putri.
Namun, kegiatan tersebut hanya dilakukan di beberapa sekolah, dan tidak dilakukan setiap tahun. Ada beberapa sekolah yang hanya menyediakan tablet tambah darah di UKS saja dan membiarkan para siswi yang merasa membutuhkan mengambilnya sendiri. Sedangkan, sekolah lainnya hanya dijelaskan secara sekilas oleh guru terkait tanpa mengetahui jelas sebab akibatnya. Bahkan tablet tambah darah yang dibagikan tidak secara berkala sesuai dengan yang dianjurkan, yaitu satu minggu sekali.
Para siswi juga tidak didampingi, sehingga guru tidak mengetahui apakah tablet tersebut benar diminum atau malah banyak dihiraukan atau bahkan dibuang. Sebaiknya pihak terkait melakukan pemantauan setiap minggunya agar program pemberian tablet penambah darah kepada para remaja dapat berjalan baik.
Penulis: Nahdah
0 Komentar