gppjember.com - Angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) di Jember terus saja terjadi setiap tahunnya. Data terbaru per Mei 2023 tercatat AKI sebanyak 17 dan AKB 81 kasus.
Kepala bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Jember Dwi Handarisasi belum bisa menyebut apakah di tahun ini akan terjadi kenaikan atau penurunan AKI/AKB. Data sebelumnya menunjukkan kasus tersebut angkanya fluktuatif.
Pada 2020, AKI dilaporkan sebanyak 61 kasus dan AKB 324 kasus. Jumlah tersebut melonjak drastis pada 2021 yang mencapai 115 kasus AKI dan 349 kasus AKB. "Tahun 2021 memang meningkat karena mayoritas yang meninggal karena Covid-19," ulas Dwi saat ditemui tim Jurnalis Warga Suwar-Suwir pada Jumat, 19 Mei 2023 di ruang kerjanya.
Seiring berjalannya waktu, pandemi mulai mereda pada 2022. Kasus AKI/AKB pun menurun kembali. Dwi menyebut, sebanyak 58 kasus AKI dan 216 kasus AKB pada tahun tersebut. "Kalau kematian bayi memang selalu banyak daripada kematian ibu," sambungnya.
Dwi memaparkan, wilayah dengan laporan AKI terbanyak ialah Puskesmas Sukorambi dan Arjasa mencapai 4 kasus. Sementara penyumbang AKB tertinggi ialah di Kecamatan Panti dengan jumlah 15 kasus.
Ada banyak faktor yang menyebabkan AKI/AKB bisa terjadi. Namun, hal yang paling sering terjadi adalah pre eklampsia dan eklampsia hingga menjadi penyebab mayoritas kasus AKI terjadi. Sedangkan AKB didominasi oleh faktor afiksia (henti nafas) dan berat badan lahir rendah (BBLR).* (elang/megasil)
0 Komentar