GPPJEMBER.COM: Permasalahan gizi dapat terjadi pada setiap kehidupan, dimulai sejak janin hingga menjadi bayi, anak, dan dewasa hingga lanjut usia. Pemerintah mempunyai program Posyandu untuk memperhatikan tumbuh kembang bayi dan balita di Indonesia. Dalam kegiatan posyandu bayi dan balita kader posyandu melakukan pelayanan kepada balita dan anak dengan melakukan penimbangan agar bisa dipantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Manfaat posyandu balita ini yaitu memberikan layanan kesehatan anak, imunisasi, pemberian makanan tambahan, dan penyuluhan tentang kesehatan.
Pemberian makanan
tambahan juga harus diperhatikan nilai gizinya sehingga makanan yang akan
diberikan tidak sembarangan dan tidak mengandung zat yang berbahaya untuk
balita. Namun kenyataan di lapangan masih ditemukan pemberian PMT berupa makanan riangan atau yang biasa disebut ciki-ciki di salah satu posyandu di wilayah Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari. Pemerintah perlu melakukan pemantauan pada posyandu – posyandu agar PMT yang
diberikan oleh kader mengandung nilai gizi yang tinggi.
"Makanan ciki-ciki tidak diajurkan
untuk balita atau bayi karena organ pencernaan balita itu tidak untuk mencerna
makanan yang mempunyai zat adiktif yang berbahaya. kemudian ciki-ciki hanya
makanan yang tinggi kalori dan tinggi bahan tambahan makanan sehingga tidak
dianjurkan untuk balita dan bayi" Ujar
0 Komentar