Proses internalisasi ilmu dalam Sekolah Perempuan Mandiri (SPM) beberapa waktu lalu oleh Yamini Direktur LBH Jentera Perempuan Indonesia (paling kanan). (gppjember/Mega Sil) |
Semakin ke sini, perempuan juga harus lebih peka pada tantangan zaman. Potensinya tidak boleh berhenti berkembang apalagi mati. Hanya karena budaya patriarki yang masih tumbuh subur.
Perjuangan untuk meraih hak-hak tersebut memang tak mudah bagi sejumlah perempuan. Namun, kebebasan bersuara adalah dasar perjuangan untuk mendapatkan semua hak itu.
Saling merangkul sesama perempuan menjadi pengisi energi untuk menjadi kekuatan yang besar. "Perempuan sepatutnya tidak sibuk dengan dirinya sendiri," ucap Yamini, Direktur LBH Jentera Perempuan Indonesia.
Pendidikan bisa menjadi modal mapan selanjutnya untuk merah hak-hak yang lainnya. Bersikap kritis pada hal-hal menyimpang. Selain agar tak tertindas, bisa menjadi bekal membantu perempuan yang lainnya.
Misalnya saja, mendapatkan akses layanan kesehatan secara layak dari pemerintah hingga membuka mata banyak perempuan lain untuk berfikir serupa.
Perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan derajatnya sebagai kaum berpendidikan. Kesetaraan gender menjadi bagian penting dalam proses pembangunan suatu negara.
Itulah kemudian, perempuan harus terus belajar dan mengukir karya. Menyumbangkan pemikiran-pemikirannya di setiap perencanaan pembangunan bangsa ke depan.* (mega sil)
0 Komentar