Foto: Anak-anak dari SLB se Kabupaten Jember foto bersama Kepala Dinsos Jember dalam Gebyar Jember Inklusi
GPPJEMBER, COM - Hari disabilitas internasional (HDI) menjadi momentum apik untuk membangkitkan semangat anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Juga menumbuhkan kesadaran bagi lingkungan sekitar bahwa keberadaan mereka juga harus dipertimbangkan.
Menciptakan ruang aman dan mendukung bagi mereka adalah satu cara yang bisa dilakukan. Jember inklusi adalah gagasan yang sudah lama mengendap untuk segera diwujudkan. Helatan Gebyar Jember Inklusi pada Sabtu, 3 Desember 2022 menjadi bagian kampanye untuk menyuarakan lebih keras maksud dan tujuan yang terselip.
Melibatkan seluruh ABK yang digerakkan oleh lebih darin 30 organisasi masyarakatnya sipil (OMS). Juga menggandeng Pemkab Jember sebagai pemegang kebijakan.
Ketua Panitia Gotong Royong (Gebyar Jember Inklusi), Redi Saputra, mengungkapkan bahwa selama ini Perda No 7 tahun 2016 tentang pemenuhan hak-hak disabilitas masih belum maksimal dilaksanakan. Begitu halnya dengan Perbup No 59 tahun 2017. "Komitmen kami untuk membantu pemerintah mengimplementasikan regulasi yang sebenarnya sudah ada itu," katanya.
Masih banyak ruang-ruang publik yang belum ramah ABK. Seperti fasilitas tangga bidang miring hingga toilet khusus ABK jarang ditemui, bahkan di rumah ibadah sekalipun. Pihaknya juga mengatakan akan menagih janji Pemkab melalui Dinas Komunikasi dan Imformatika (Diskominfo) dan Dinas Sosial (Dinsos) Jember yang akan memberikan fasilitas berupa juru bahasa isyarat (JBI) di setiap acara Pemkab.
Melatih skill ABK juga telah dilakukan dalam Gebyar Jember Inklusi. Dan akan terus berlanjut hingga ke depannya. Mulai dari pelatihan mengolah makanan, menjahit, hingga wirausaha. "Anak-anak SLB yang mau lulus harapannya punya keterampilan, sehingga nanti bisa memiliki lapangan pekerjaan sendiri," terang pria yang juga menjadi Ketua Peace Leader Indonesia, itu.
Redi menegaskan, Jember Inklusi bukan hanya untuk dirayakan. Harus ada realisasi yang sungguh-sungguh dari semua elemen masyarakat dan pemerintah. Usai rangkaian kegiatan, tambah dia, pihaknya akan menyampaikan hasilnya kepada Bupati Jember Hendy Siswanto. Tentang suara dan apa yang sebenarnya diinginkan ABK.
Dikonfirmasikan secara terpisah, Kepala Dinsos Jember Akhmad Helmi Luqman mengutarakan dukungannya terhadap suara ABK. Apa yang disuarakan dalam Gebyar Jember Inklusi akan pelan-pelan diwujudkan dan dimaksimalkan. "Ya, kami juga memberikan dukungan untuk pelatihan-pelatihan mereka (ABK, Red)," ucap Helmi usai membuka Gebyar Jember Inklusi. (Mega Sil)
0 Komentar