Perempuan memiliki ruang dan kesempatan yang sama untuk menyalurkan potensi. Berpendidikan, berkarya, bersuara, dan berkumpul. Tidak ada satupun yang berhak untuk merampas semua itu. Dan isu soal perkawinan anak hingga angka putus sekolah yang masih saja bertebaran, menghalangi perempuan untuk bergerak dan mendapatkan pemenuhan haknya.
Hari ini, 22 Desember bukan hanya diperingati sebagai Hari Ibu. Lebih dari itu, menjadi momentum peringatan Hari Gerakan Perempuan di Indonesia. Bahkan menjadi cikal bakal diperingatinya hari ibu.
Tepat hari ini diperingati sebagai momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta perjuangan perempaun yang tidak terlepas dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Ada tokoh perempuan pahlawan bangsa, Cut Nyak Dien, Nyi Ageng hingga R.A Kartini.
GPPJEMBER.COM: Berdasarkan sejarah yang dilansir gppjember.com dari Website cnnindonesia.com, pasca tahun 1908 di era Budi Utomo muncul pergerakan perempuan yang bertransformasi melalui perkumpulan atau organisasi. Hingga pada 22-25 Desember 1928, gerakan-gerakan perempuan bersepakat melakukan Kongres Perempuan Indonesia di Dalem Jayadipuran, Yogyakarta. Dari sinilah, tonggak sejarah itu dimulai.
Dalam kongres ini para perempuan bertemu dan berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan untuk perempuan Indonesia. Berbagai isu utama tentang perempuan dibahas pada rapat terbuka.
Topik yang diangkat ialah kedudukan perempuan dalam perkawinan, sebagaiaman pada saat itu perempuan ditunjuk, dikawinkan, dan diceraikan secara paksa hingga poligami. Selain itu, juga isu pendidikan bagi anak perempuan yang pada saat itu masih belum dijamin. Perempuan dianggap manusia kelas dua yang tidak pantas mendapatkan pendidikan yang layak.
Sebagai perempuan masa kini, gerakan itu hendaknya diteruskan bahkan dikembangkan. Masih banyak catatan bertebaran tentang nasib perempuan yang masih jauh dari akses pendidikan, kesemena-menaan melalui kekerasan, sampai perkawinan anak. Menjadi perempuan bergerak dan menggerakkan, bertumbuh dan terus berkembang. (mega sil)
Sumber: www.cnnindonesia.com
0 Komentar