GPPJEMBER.COM - Ada pendapat di masyarakat bahwa kemiskinan itu turun temurun. Jangan
menikahi perempuan dari keluarga miskin nanti kamu ikut miskin. Ada lagi
istilah kere munggah mbale, yang mengacu pada perempuan miskin yang
tiba-tiba dikawini oleh laki-laki kaya lalu si perempuan itu kaget
menjadi orang kaya baru dan bertingkah aneh-aneh atau congkak.
Kemiskinan bisa jadi seolah-olah diturunkan dari keluarga karena
keluarga miskin tidak mempunyai modal, kurang jaringan, kurang
pendidikan. Namun kondisi ini sebenarnya bisa dibongkar dengan adanya
pendidikan. Saat ini sudah banyak berbagai beasiswa dan dukungan
pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan pendidikan anak dari
keluarga miskin. Pendidikan dipercayai sebagai media untuk mengubah
mindset, memperluas jaringan, meningkatkan modal serta bahkan mengubah
nasib. Itulah kenapa para mahasiswa dan kelompok terdidik dianggap
sebagai agent of change.
Akan halnya kemiskinan perempuan, tak selalu berasal dari keluarga asal.
Banyak perempuan justru menjadi miskin setelah menikah. Seorang
perempuan terdidik, bekerja dan mempunyai penghasilan yang bagus, ketika
menikah suaminya memintanya untuk berhenti bekerja dan fokus mengurus
rumah tangga. Sehingga perempuan tersebut tidak lagi mempunyai
penghasilan sendiri yang bisa ia gunakan sesuka hatinya. Ia hanya
mengelola keuangan/ harta suaminya. Dalam posisi ini perempuan berfungsi
sebagai manajer keuangan yang harus tunduk pada suami pencari nafkah.
Perempuan tidak mempunyai kemerdekaan penuh untuk menguasai uang/ harta.
Dari sini bisa menjadi asal mula kemiskinan perempuan. (Sri Sulistiyani)
0 Komentar